Reaksi-reaksi oksidasi
pada alkana,alkena dan alkuna
diantaranya sebagai berikut:
1.
Oksidasi Alkana
A. Pembakaran Sempurna
Alkana sukar dioksidasi oleh oksidator lemah atau agak kuat seperti KMNO4,
tetapi mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara bila dibakar. Oksidasi yang
cepat dengan oksigen yang akan mengeluarkan panas dan cahaya disebut pembakaran
atau combustion.
Hasil oksidasi sempurna dari alkana
adalah gas karbon dioksida dan sejumlah air. Sebelum terbentuknya produk akhir
oksidasi berupa CO2 dan H2 O, terlebih dahulu terbentuk
alkohol, aldehid dan karboksilat.
Alkana terbakar dalam
keadaan oksigen berlebihan dan reaksi ini menghasilkan sejumlah kalor
(eksoterm)
CH4 + 2O2
→ CO2 + 2H2 + 212,8 kkal/mol
C4H10
+ 2O2 → CO2 + H2O + 688,0 kkal/mol
Reaksi pembakaran ini
merupakan dasar penggunaan hidrokarbon sebagai penghasil kalor (gas alam dan
minyak pemanas) dan tenaga (bensin).
B. Pembakaran Tidak Sempurna
Jika oksigen tidak mencukupi untuk berlangsungnya reaksi yang sempurna, maka
pembakaran tidak sempurna terjadi. Dalam hal ini, karbon pada hidrokarbon
teroksidasi hanya sampai pada tingkat karbon monoksida atau bahkan hanya sampai
karbon saja.
2CH4 + 3O2
→ 2CO + 4H2O
CH4 + O2
→ C + 2H2O
Penumpukan karbon
monoksida pada knalpot dan karbon pada piston mesin kendaraan bermotor adalah
contoh dampak dari pembakaran yang tidak sempurna. Reaksi pembakaran tak
sempurna kadang-kadang dilakukan, misalnya dalam pembuatan carbon black, misalnya
jelaga untuk pewarna pada tinta.
2. Oksidasi Pada
Alkena
A.
Reaksi Pembakaran
Sama halnya dengan
alkana,Jika alkena dibakar dengan oksigen berlebih maka pembakaran akan
berlangsung dengan sempurna dan menghasilkan CO2 dan H2O.
B.
Oksidasi Alkena
Hasil oksidasi : Keton
dan asam karboksilat
C.
Oksidasi dengan Kalium Permanganat
Apabila alkena dioksidasi, maka kemungkinan
produk yang dihasilkan adalah alkohol, aldehid, keton, atau asam karboksilat.
Semua tergantung suhu dan suasana serta struktur alkena sendiri. Terdapat dua
suasana yang memberikan produk yang berbeda. Dalam suasana basa, apabila alkena
dioksidasi, akan membentuk diol. Sedangkan dalam suasana asam, akan
menghasilkan 2 zat yang terpisah karena terjadi pemutusan ikatan. Biasanya
berupa aldehid. Sedangkan untuk KMnO4 (Berwarna Ungu) sendiri,
dalam suasana basa akan membentuk endapan Mangan(IV) oksida (MnO2)
berwarna coklat. Sedangkan dalam suasana asam akan membentuk larutan Mn2+
yang tidak berwarna.
Berikut contoh – contoh reaksi :
Apabila dalam soal
tidak diberitahukan suhunya, maka soal tersebut diasumsikan dalam keadaan
dingin sehingga yang terbentuk adalah diol.
3.
Oksidasi pada Alkuna
Pembakaran alkuna
melibatkan reaksi antara alkuna dengan oksigen. Reaksi ini bersifat eksotermik.
Sama halnya dengan alkena, Jika alkuna dibakar dengan oksigen berlebih maka
pembakaran akan berlangsung dengan sempurna dan menghasilkan CO2 dan H2O.
Pembakaran etuna (asetilen) digunakan untuk las. Suhu yang sangat tinggi dari
pembakaran etuna dengan oksigen murni dapat melelehkan logam dan dapat
digunakan untuk mengelas logam.
Permasalahan:
Di dalam artikel diatas disebutkan bahwa alkuna jika dibakar
dengan oksigen berlebih maka pembakaran
akan berlangsung dengan sempurna.
Mengapa harus dengan oksigen berlebih agar alkuna bisa bereaksi
dengan sempurna??
Dan jika pembakaran pada alkuna kekurangan oksigen apa yang
terjadi?



Tidak ada komentar:
Posting Komentar